LUBUKLINGGAU– Sebanyak 188 orang CPNS Golongan III dari Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya dan Jambi mengikuti Pendidikan dan Latihan (Diklat) Angkatan X, XI,XIII, XIV di UPT Bandiklat BKPSDM Kota Lubuklinggau.
Pembukaan Latsar dibuka Sekretaris Daerah, H Trisko Defriyansa dan dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Lubuklinggau, Kamis, 11 Desember 2024.
Plt Kepala BKPSDM Kota Lubuklinggau, Febrian Saputra melalui Kepala UPT Bandiklat, Ilmaidi dalam laporannya mengungkapkan, peserta pelatihan dasar CPNS gelombang 5 berasal Kemendikbudristek, terdiri dari 87 orang dari Universitas Sriwijaya, 68 orang dari Univesritas Jambi dan 33 orang dari Universitas Bengkulu.
Dikatakannnya, para peserta dibagi menjadi 5 Angkatan, yaitu Angkatan 10 sebanyak 39 peserta, Angkatan 11 sebanyak 38 orang peserta, Angkatan 12 sebanyak 38 peserta, Angkatan 13 sebanyak 37 orang peserta dan Angkatan 14 sebanyak 36 peserta.
“Pelaksanaan Latsar CPNS golongan III Angkatan 10, 11, 12, 13 dan 14 dilaksanakan dengan metdode blended learning atau penggabungan pembelajaran secara on line dan tatap muka di kelas, yang dimulai dari tanggal 1 Oktober sampau 19 Desember 2024,” katanya.
Kemudian untuk tenaga pengajar berasal dari widyaiswara BKPSDM Kota Lubuklinggau, pakar dan praktisi, pejabat Pemerintah yang berkompeten dan memenuhi persyaratan serta dilantih oleh anggota Kodim 0406 Lubuklinggau.
Sementara itu, Sekda Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa mengucapkan selamat datang dan mengikuti latsar di UPT Bandiklat BKPSDM Kota Lubuklinggau, serta mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Kemendikbudristek yang sudah mengirimkan CPNS untuk mengikuti latsar di UPT Bandiklat BKPSDM Kota Lubuklinggau.
Menurutnya, tujuan Utama dilakukannya latsar kepada CPNS antara lain untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan.
Kemudian membentuk karakter keperibadian yang unggul dan bertanggungjawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi di bidang.
Lalu tidak kalah pentingnya adalah dapat bersikap dan bertindak dalam mengelola tantangan serta masalah keragaman social kultural dengan menggunakan perspektif yang didasari nilai-nilai dasar PNS yang berdasarkan kedudukan dan perannya.